
Maag atau meningkatnya asam lambung bisa ditandai dengan beberapa gejala, mulai dari yang ringan sampai parah. Gejala ringan mungkin akan mengganggu ibadah puasa Anda. Namun, kalau maag dengan gejala yang sudah parah disarankan untuk tidak berpuasa.
Dijelaskan dr Maulana Suryamin, SpPD-KGEH, spesialis pencernaan dari RSUP Persahabatan, ada dua jenis maag yang bisa diidap masyarakat. Maag fungsional diidap sekira 80 persen lebih masyarakat, sisanya adalah maag organik yang biasanya lebih parah.
“Kebanyakan dari kita mengeluhkan maag organik, yang bisa dipicu stres dan kesalahan diet. Kalau ada keluhan maag, seperti perut kembung dan nyeri, jangan panik. Minum obat maag dan makan saja biasanya akan sembuh sendiri,” katanya dalam satu seminar di RSUP Persahabatan, Jakarta.
Namun, ketika gejala maag lebih parah, seperti mual parah, muntah berdarah, dan nyeri yang dalam dan lama, sebaiknya tidak memaksakan diri berpuasa, pesannya. Segera memeriksakan diri ke dokter dan melakukan cek endoskopi dapat membantu mengetahui kondisi lambung.
“Kalau maag sudah parah sebaiknya di endoskopi untuk melihat ke dalam lambung dengan selang berkamera. Dokter akan menentukan apakah maag yang diderita maag fungsional, atau maag organik yang bisa dipicu ulkus, luka, polip, varises, tumor, sampai kanker,” pesannya.
(okz/hel)