
Setiap pasangan selalu mempertanyakan tentang berapa frekuensi ideal dalam berhubungan intim. Kebanyakan orang khawatir bahwa frekuensi mereka dalam berhubungan intim terlalu berlebihan atau justru tidak mendekati kata cukup. Tapi Anda jangan lupa, setiap pasangan memiliki tolak ukur yang berbeda-beda.
Dikutip dari KlikDokter.com, sebuah penelitian dilakukan di Amerika Serikat terhadap 3.000 pasien dengan rentang usia 57-85 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang berhubung intim lebih sering memiliki tingkat kesehatan yang lebih baik ketimbang mereka yang jarang atau bahkan tidak sama sekali.
Penelitian lain menemukan fakta bahwa mereka yang berhubungan intim sekali atau dua kali seminggu, memiliki tingkat imunitas melawan penyakit yang lebih baik dibandingkan yang tidak berhubungan intim sama sekali.
Immunoglobuline A (IgA) yang ditemukan pada mereka yang berhubungan intim satu atau dua kali seminggu ternyata lebih tinggi sekira 30%. Berhubungan intim dapat meningkatkan detak jantung dan puncaknya terjadi saat orgasme. Para ahli yakin ini setara dengan latihan fisik ringan seperti berjalan atau naik tangga.
Sebenarnya, tidak ada patokan khusus mengenai frekuensi berhubungan intim yang sehat. Namun, beberapa peneliti menyebutkan tingginya frekuensi berhubungan intim dengan pasangan akan meningkatkan status kesehatan.
Anda akan jauh dari stres, merasa lebih bahagia, terhindar dari hipertensi atau tekanan darah tinggi, serta memiliki sistem imun yang lebih baik.
Meski demikian, terlalu sering melakukan hubungan intim hingga memengaruhi aktivitas sehari-hari juga tidak disarankan. Dalam dunia medis hal ini dikenal dengan sebutan hypersexual disorder.
Kelainan ini membutuhkan beberapa metode untuk mendiagnosisnya. Namun kelainan ini secara mudah dapat dikenali ketika seseorang memiliki keinginan atau kebiasaan seksual yang tidak lazim.
Jadi, semakin sering berhubungan intim memang sangat baik untuk kesehatan. Tapi ingat, jangan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau pekerjaan Anda!
(okz/fds)