
Dalam kehidupan rumah tangga, kadang ketika suami dan istri bekerja, penghasilan istri justru lebih besar ketimbang suami. Namun, meski penghasilannya lebih besar, tetap penting bagi istri menjaga ego suami.
Ketika istri berpenghasilan lebih besar, suami juga bisa berusaha lebih terbuka bahwa memang sudah saatnya sang istri bekerja terlebih dengan karir yang lebih baik darinya, demikian disampaikan psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Tiara Puspita M.Psi., Psikolog atau akrab disapa Tita.
"Tapi bukan berarti laki-laki jadi tertindas. Si istri juga harus tetap menghargai, menghormati suami walau mungkin si suami memiliki pekerjaan yang tidak sebagus dia," tegas Tita.
Tita menekankan, utamanya jangan merendahkan penghasilan suami. Jika seperti itu, sudah pasti seorang pria akan tersinggung. Menghargai suami bisa dilakukan dengan mengucapkan terima kasih karena sang suami sudah mau bekerja dan istri bisa saja meminta maaf karena harus ikut bekerja untuk membantu keluarga. Nah, jika ada hal-hal yang menjadi keberatan dari suami, bicarakan lagi mengapa ia keberatan dengan hal itu.
"Tetap melayani suami, tetap hargai suami, karena yang namanya laki-laki egonya tetap harus dijaga. Jangan sampai merendahkan suami atau meremehkan bahwa penghasilan dia cuma segitu atau posisinya lebih rendah dalam pekerjaannya. Suami tetap perlu dihargai atau di-support," tambah Tita.
Ketika istri merendahkan suami, efek ekstrem yang terjadi bisa saja si suami selingkuh. Tetapi, dikatakan Tita tidak selalu seperti itu. Hanya saja, pernikahan yang harmonis yakni ketika suami dan istri merasa dihormati dan dihargai. Nah, ketika ada ego yang tercuil apalagi ego suami, akhirnya suami bisa saja berpikir mengapa sang istri berubah.
"Ujung-ujungnya suami melarang istrinya bekerja. Atau mungkin membatasi istri untuk fokus ngurus anak aja atau justru membatasi hal-hal yang sebetulnya nggak apa-apa hanya karena merasa harus melindungi ego atau merasa kok istrinya jadi nggak menghargai dia sekarang," tutur Tita.
Ketika penghasilan istri lebih besar dari suami, kadang isu ini juga jadi perbincangan di keluarga besar, terutama orang tua. Nah, untuk menghadapi ini, menurut Tita komunikasi penting dilakukan supaya si istri dan suami memiliki bahasa yang sama ketika ditanya keluarga soal masalah tersebut. Keluhan bisa saja datang dari keluarga misalnya istri yang dianggap jadi terlalu sibuk atau sebaliknya, suami yang dianggap 'kurang mampu'.
"Artinya penting sekali kita jaga agar si suami tetap menerima bahwa istrinya bekerja dan istri perlu menghargai dan menghormati suami sehingga ketika ditanya oleh keluarga, suami bisa menjelaskan misalnya 'Nggak kok Ma, memang kita sekarang kerjanya begini, sudah dibagi'. Ketika suami senang, suami pun bisa beri support ketika hal yang terkait itu ditanya oleh keluarga besar," kata Tita.