Dos & Don'ts Strategi Keuangan di Masa Pandemi
Wednesday, 25 November 2020
Dos & Don'ts Strategi Keuangan di Masa Pandemi

JAKARTA, VRADIOFM.com – Pandemi yang hingga kini masih belum diketahui kapan akan berakhir adalah sebuah kenyataan yang harus diterima. Resesi ekonomi nasional yang di kwartal ketiga tahun ini menyentuh angka minus 3,49% juga adalah fakta yang harus dihadapi, menyusul resesi global yang bahkan lebih parah.

Di masyarakat Indonesia sendiri, perlambatan ekonomi telah dirasakan sejak gelombang COVID-19 mulai membesar pada Maret silam. Banyak karyawan tiba-tiba kehilangan pekerjaan atau mengalami pemangkasan penghasilan, usahanya gulung tikar, yang berujung pada turunnya daya beli masyarakat.

Menurut perencana keuangan senior, Aidil Akbar Madjid, setidaknya ada beberapa hal penting yang dapat dijadikan pegangan sebagai strategi keuangan di tengah situasi pandemi saat ini. Dalam V-NANSIAL Webinar Series Batch 1 yang diselenggarakan oleh V Radio, Sabtu 21 November 2020, Aidil Akbar menyarankan para karyawan yang masih punya pekerjaan untuk menambah skill atau keterampilan tambahan untuk mengantisipasi potensi PHK yang masih membayangi setidaknya sampai tahun depan. “Yang tidak terkena PHK adalah yang punya keterampilan tambahan di luar pekerjaan yang dilakukan sekarang,” katanya.

Pada webinar yang mengangkat tema “Cerdas Mengelola Keuangan Keluarga di Masa Pandemi” tersebut, Aidil Akbar Madjid menjabarkan Dos & Don’ts yang dapat diaplikasikan dalam keuangan keluarga sehari-hari di era pandemi.

 

Dos

Pertama, dana darurat. Dana darurat atau dana cadangan penting sekali dimiliki sebagai “bahan bakar” ketika seseorang tidak dapat bekerja atau kehilangan penghasilan, apalagi dalam kondisi yang penuh ketidakpastian seperti kapan pandemi akan berakhir atau kapan vaksin COVID-19 akan tersedia. Besarnya kebutuhan dana darurat disesuaikan dengan profil seseorang, yaitu sebesar 3 bulan pengeluaran untuk lajang tanpa tanggungan, 6 bulan pengeluaran untuk orang dengan tanggungan 2-3 orang, dan 6 bulan untuk orang dengan tanggungan dengan lebih dari 3 orang.

Kedua, asuransi. Lakukan review dan perkuat dana asuransi. Jika belum punya asuransi, miliki setidaknya BPJS Kesehatan dengan iuran rutin yang disiplin dibayarkan setiap bulan. Bila ada dana lebih, sebaiknya beli asuransi pribadi tambahan. Asuransi tambahan ini perlu untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk bila seseorang terpaksa harus dirawat di rumah sakit yang tidak dijamin oleh Negara.

Ketiga, liquid fund/investment. Dana cair ini khusus digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran yang akan dilakukan dalam jangka satu tahun ke depan seperti biaya sekolah anak, biaya nikah, dll.

Dan keempat, investasi. Berinvestasi untuk jangka panjang sebaiknya terus dilakukan. Jika sudah punya, tidak perlu dikurangi jumlahnya. Sebab, kata Aidil Akbar, investasi di masa sekarang justru sedang murah. Dana ini dapat disiapkan untuk biaya kuliah anak, pensiun, ibadah haji, dll.

 

Don’ts

Pertama, pembelian besar (big purchase). Tahan diri untuk melakukan pembelian besar setidaknya sampai tahun depan. Barang-barang seperti rumah, handphone atau laptop, dapat ditunda pembeliannya, kecuali jika kondisinya sudah rusak dan tak dapat digunakan.

Dan kedua, spekulasi. Hindari melakukan pengeluaran untuk hal-hal yang spekulatif atau tidak pasti. Penawaran-penawaran investasi yang menggiurkan namun spekulatif, apalagi bodong, berpotensi menimbulkan kehilangan uang di saat uang saat ini justru sangat dibutuhkan. Aidil Akbar menegaskan, “Setiap rupiah jangan difoya-foyakan. Simpan, tabung, investasikan, selama masa seperti sekarang.”

 

V-NANSIAL Webinar Series akan hadir berkala setiap bulan. Setelah batch perdana diluncurkan pada Sabtu 21 November 2020, batch 2 akan diselenggarakan bulan depan, Sabtu 19 Desember 2020. Informasi selanjutnya dapat dipantau di Instagram @vradiofm.