
Menikah dengan pasangan yang berbeda suku dan latar belakang pasti lah memiliki tantangannya sendiri. Karena sama-sama berasal dari suku berbeda, pertama-tama yang dihadapi adalah rasa canggung ketika bertamu ke rumah orangtua mereka. Mereka harus sama-sama mempelajari budaya masing-masing. Mulai dari komunikasi, etika, sampai kebiasan sehari-hari.
Tantangan lain yang dihadapi sepasang suami istri yang berbeda suku juga terasa dalam urusan mendidik anak mereka. Masih dengan contoh suku yang sama, yaitu Padang-Jawa. Sebenarnya dahulu anak-anak Padang, khususnya yang laki-laki, tidak memperbolehkan menikahi perempuan yang non Minang. Hal tersebut di dasari oleh alasan, bahwa setiap keturunan Minang akan mengikuti garis keturunan dari ibunya.
Larangan tersebut memang tidak tertulis, namun tersebar luas. Seperti contohnya masyarakat Minang takut jika mempunyai seorang anak laki-laki yang menikah dengan wanita yang bukan keturunan Minang. Karena jika sampai menikah dan laki-laki tersebut dikaruniai seorang anak, maka nantinya anak tersebut tidak mempunyai suku. Karena menurut orang Minang, suku bapak tidak akan diwariskan ke anak.
Tidak hanya Minang, namun setiap suku memiliki budaya dan latar belakang serta cerita yang berbeda-beda. Tentu saja hal ini pun menjadi tantangan untuk pasangan yang memiliki perbedaan latar belakang.