Vradiofm.com – Sektor pendidikan termasuk satu darisekian sektor yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19. Perubahan sistem belajar dari tatap muka menjadi daring diterapkan sebagai alternatif solusi demi memenuhi pendidikan anak.
Namun, tak dapat dipungkiri, perubahan sistem belajar itu menimbulkan masalah baru bagi anak. Kebingungan anak terhadap perubahan pola belajar, bila tidak mendapatkan jawaban, dapat membuat anak gelisah, merasa tertekan hingga stres.
Dilansir Kompas.com, Selasa (25/8), psikolog peminatan perkembangan anak dan remaja, Irma Dianita, menjelaskan ada lima cara mengelola stres pada anak dalam kasus seperti ini.
Membangun Motivasi Anak
Mainkan peran sebagai figur yang membangun motivasi pada anak untuk selalu optimistis, dan ciptakan situasi belajar yang menyenangkan. Caranya, berpikir terbuka terhadap hal baru mengenai aplikasi atau sistem pendidikan online. Termasuk mengetahui pengembangan ilmu dan teknologi.
Menetapkan Kesepakatan dan Target Sederhana
Bantulah anak menetapkan kesepakatan dan target sederhana dari tema pelajaran yang diajarkan. Misalnya, setiap hari anak akan melakukan diskusi bersama orang tua atau menjelaskan ulang tema pelajaran yang didapatnya hari itu. Dengan demikian, orang tua dapat mengecek hasil pembelajaran hari itu tepat sasaran atau tidak bagi si anak.
Menciptakan Pengalaman Konkret
Bentuklah pengalaman anak dengan mengaplikasikan ilmu pengetahuan melalui karya, presentasi anak, atau pun bimbingan praktek. Dengan begitu, daya ingatan akan meningkat, pemahaman dan kreativitasnya pun ikut berkembang.
Menjaga Sinergi antara Orang tua dengan Sekolah/Guru
Penting dilakukan demi memantau perkembangan anak, dan dapat menjadi evaluasi proses pembelajaran online secara individu.
Menerapkan Disiplin Positif
Di era pendidikan daring ini, sangat penting bagi orang tua untuk menerapkan disiplin yang positif dalam situasi rumah. Orang tua bertanggungjawab membangun rutinitas di rumah dengan berbagai kesepakatan kegiatan yang akan dilakukan anak dan orang tua.
Konsistensi dan komunikasi orang tua juga perlu dijaga agar anak merasakan pola disiplin dan keteraturan yang disepakati. Hal ini akan memudahkan pengelolaan sikap dan membantu anak berpikir lebih sistematis tentang apa yang bisa atau yang akan dilakukan.