
Jakarta, 18 Juni 2023. Saat mereka memasuki venue, ribuan wajah penonton
Pertunjukan Tutur Batin dari Yura Yunita tampak terpana dan takjub, seakan-akan
baru saja memasuki ruangan yang sakral.
Konser Yura yang berakar dari album ketiganya, Tutur Batin, memang tak bisa
disangkal kekuatan magis-nya. Aspek seni dan teknis, dari teknik olah vokal,
aransemen musik hingga visual, berbalut menjadi satu di bawah gemerlap cahaya
dan koneksi batin antara sang performer dan penggemar-penggemarnya.
Yura dan penontonnya berkelindan erat, seakan jarak yang memisahkan para
penonton dengan salah satu solois terbesar di Indonesia ini hilang di atas panggung.
“Kemampuan Yura dalam menjalin ikatan yang kuat dengan audiensnya dan
menciptakan atmosfir yang sangat menyentuh sedalam-dalamnya membuat konser
malam itu bagi saya bagaikan sebuah perjalanan spiritual,” tulis Paul Sidharta akan
konser ini dalam bahasa Inggris.
Dipromotori oleh Merakit dan AdaMedia, Pertunjukan Tutur Batin yang diadakan
pada tanggal 9 Juni di Jatim Expo, Surabaya, dan 16 Juni di Tenis Indoor Senayan,
Jakarta, merupakan buah kolaborasi yang spesial antara kedua promotor.
“Selain kita menjaga sakralnya konser ini secara audio dan visual, kita juga menjaga
kenyamanan dari penonton agar mereka mendapatkan kesan baik sepulang dari
Pertunjukan Tutur Batin,” ujar Arry Ardhian H. selaku Komisaris dan Muhammad
Akbaryadi selaku CEO AdaMedia.
Dan pertunjukan ini pun terasa layaknya pengalaman yang membasuh jiwa secara
spiritual. Dari awal Yura muncul di depan para penonton dengan balutan kain
tradisional yang menjadi ciri khas nya, ia merepresentasikan Diva Indonesia masa
kini dan juga seorang sahabat akrab yang siap menemani pendengarnya dalam tawa
dan tangis.
Koneksinya yang dalam dengan pendengarnya adalah suatu kekuatan Yura yang
tidak dimiliki banyak artis dalam level pamornya. Perhelatan ini terasa seperti reuni
nostalgia antara ribuan sahabat terdekat yang melepas rindu, dengan Yura sebagai
titik sentral dari pelampiasan emosional yang indah tersebut.
“Pertunjukan Tutur Batin benar-benar bikin aku very emotional sampai aku nangis.
Semuanya sangat megah dan indah tapi tetap terasa intimate. Ini salah satu konser
terbaik yang pernah kutonton,” ujar Fadila Rahmawati, salah satu penggemar Yura
yang menonton idolanya untuk pertama kali di Jakarta.
Ada efek magis yang tidak dapat dijabarkan dari percampuran elemen tradisional
dan modern di pertunjukan ini. Penonton pun kerap terpukau oleh
instrumen-instrumen maupun koreografi yang ditunjukkan, terlebih ketika “Neng
Yura” membuka konsernya dengan melantunkan nada-nada sinden dengan alunan
musik tradisional.
Keseimbangan antara relatability Yura dan karisma panggungnya adalah alasan
banyak khalayak musik yang menobatkan Yura sebagai a modern day Diva - Seorang
musisi yang merepresentasikan generasi dan bentuk baru dari seorang Female
Superstar yang mudah untuk dikagumi dan diidolakan, namun juga terasa sebagai
sahabat yang sangat beridentifikasi dengan isi hati pendengarnya.
Yura kemudian menceritakan masa kecilnya di saat ia jatuh sakit, sebelum
menyanyikan original soundtrack film Petualangan Sherina, “Lihatlah Lebih Dekat”.
Cerita kesedihan masa kecil ini menjadi momen yang manis karena kini Yura dipilih
oleh produser Mira Lesmana sebagai penyanyi original soundtrack tersebut di
sekuel Petualangan Sherina 2. Mira, yang turut hadir di konser ini, menyaksikan Yura
dengan pandangan kagum dan menyanyi bersama para penonton.
Lepas dari tembang lagu-lagu hitsnya, Yura menambah kehangatan cinta di udara
melalui duet dengan sang suami Donne Maula dalam lagu “Bercinta Lewat Kata”,
yang baru saja mereka tulis satu jam sebelum konser.
Dari senang, sedih, asmara, hingga duka, semua perasaan dapat terasa dalam
pertunjukan ini, layaknya rollercoaster emosional yang dinaiki oleh sang performer
dan para pendengarnya.
Namun, yang paling menyentuh hati dan paling menciptakan suasana meriah dari
audiens adalah saat Yura membawa sang Ibu ke atas panggung dan berduet dalam
lagu “Jalan Pulang”. Ternyata lagu tersebut terilhami saat Yura sedang dalam
perjalanan Umroh nya bersama sang Ibu. Rasa sayang dan haru Yura akan sang
Ibunda sontak menyelimuti seluruh ruangan.
Fadila, sang penggemar Yura berkata, “Buat aku seluruh lagu Yura punya makna
yang sangat dalam, apalagi saat dia bawain lagu dengan ibunya itu, aku langsung
keinget Mama dan ingin pulang dan peluk.”
Di momen seperti inilah Yura terlihat bersinar paling terang. Yura menghaturkan rasa
syukur kepada Ibundanya dan Yang Maha Kuasa atas hubungan erat mereka. Ia tidak
lupa kalau pencapaiannya yang setinggi langit berasal dari bumi yang dipijaknya.
Maka wajar apabila para penggemarnya, yang disebut Hip-Hip Yura, menganggap
sang Solois sebagai sosok yang relatable dan down to earth.
Tidak lupa pula Yura menghormati mentornya, mendiang Glenn Fredly, dengan
membawakan lagu yang memiliki feature Almarhum, “Cinta dan Rahasia.” Momen itu
menjadi salah satu waktu di mana sang Solois menitikkan air mata, dan penonton
pun tidak bisa membendung tangis mereka.
“Feel-nya Pertunjukan Tutur Batin beda banget dari konser lainnya. Padahal 3 jam
pertunjukan tapi sama sekali gak terasa membosankan, justru dibuat terharu
sepanjang 3 jam tersebut,” sebut Clarissa Sigrid, yang juga menonton konser ini di
Jakarta.
“Dari musik dan suara, live Yura menurutku bagusnya ngalahin versi rekamannya,”
tambah Clarissa, merujuk sang solois sebagai “Queen of Pop.”
Audiens sangat disuguhi oleh nuansa tradisional yang kental, nampak dari visual LED
screen di panggung, tari-tarian dari DSOUL Dance Company, hingga kostum berkain
tradisional yang dikenakan semua orang. Kebaya yang dikenakan merupakan hasil
rancangan Ayung Berinda, desainer kain tradisional ternama asal Bandung.
Kentalnya unsur tradisional ini terasa autentik di Yura tidak hanya karena ia yang
mempionirkan, tapi karena penyanyi asal Bandung ini memang sangat lekat dengan
storytelling dalam musiknya—bagaikan cerita-cerita rakyat yang menjadi jiwa dan
jantung musik tradisional Indonesia.
Kebanggaan Yura akan Bandung juga ia tampilkan saat ia diarak oleh Sisingaan
Sunda sembari menyanyikan lagu “Bandung” dari album Tutur Batin. Penonton pun
praktis ikut histeris berjingkrak dan bersorak-sorai bersama penyanyi berdarah
Sunda tersebut.
Dikemas oleh sang suami dan Creative Director Donne Maula, diaransemen oleh Ari
Renaldi, dan diiringi oleh grup vokal INSIDEOUT, Pertunjukan Tutur Batin ini layaknya
pembuktian Yura akan singularitasnya sebagai “Diva” yang unorthodox. Banyak
musisi yang dapat menghibur penonton di atas panggung, namun hanya segelintir
yang bisa merangkul ribuan orang dengan cerita dan suaranya saja.
“Lagu-lagu Yura sangat berarti untuk aku pribadi. Dengan dengerin lagu Yura aku
merasa ditemani. Aku tipe orang yang mudah insecure, dan dengan hanya dengerin
lagu Yura aku merasa dibantu bangun dan sadar bahwa diri aku itu cukup, khususnya
di album terakhir Tutur Batin,” kata Clarissa lebih lanjut.
Yura memang mengejar pesan ini di Pertunjukan Tutur Batin-nya: Di atas kemegahan
dan cahaya panggung, ia tetap ingin menunjukkan diri pribadinya dan menjadi
pengingat bahwa ketidaksempurnaan membuat kita jauh lebih indah.
“Hal yang buat dia beda dengan Solois lainnya adalah keberanian dia mengakui
ketidaksempurnaan dirinya lewat karya-karyanya,” ujar Luthfiyah “Salsa” Salsabilla,
pendengar Yura dari Bandung.
Ketidaksempurnaan inilah yang menjadi pesan terkuat Yura. Ia kerap menyuarakan
bahwa keragaman setiap individu manusia adalah wujud keindahan yang tidak perlu
diseragamkan sesuai dengan standar masyarakat yang ada Indonesia.
Kesederhanaan itulah yang membuatnya spesial, dan ia menuturkannya dalam lirik
dengan sangat pengertian.
“Dia selalu membawakan sebuah lagu dengan seluruh perasaan dan emosinya,
sehingga pesannya sampai ke yang dengar. Kalu lagunya happy energinya terasa,
kalau lagunya sedih benar-benar terasa perih banget, kalau galau terasa juga
galaunya. Magis banget,” tambah Salsa.
Setelah dirilis pada Oktober 2021, album Tutur Batin telah didengarkan lebih dari
250 juta kali sejak rilis di platform streaming Spotify. Hal itu menjadi penanda lebih
jauh akan relatability Yura dengan para pendengarnya di Indonesia, bahkan di negara
tetangga seperti Malaysia dan Filipina di mana lagu-lagunya merangsek tangga lagu
negara-negara tersebut.
“Semoga konser ini bisa jadi pengingat, walau hari-hari terasa berat, namun kita akan
terus berjalan, merawat, bertumbuh, terus berproses menjadi versi terbaik diri, dan
bersama-sama merayakan ketidaksempurnaan kita semua di Pertunjukan Tutur
Batin ini,” ujar Yura mengenai konsernya.
Dengan banyaknya jumlah pujian yang merata dari 5000 penonton yang hadir
memenuhi Tennis Indoor Senayan malam itu, Pertunjukan Tutur Batin Yura layak
untuk diabsahkan menjadi salah satu konser musik Indonesia terbaik saat ini.